00.00 am
What's wrong with it?
Malam ini sama sih kayak malam-malam sebelumnya, nothing special. Aku sendirian di dalam kamarku sambil mengutak atik laptop. Kondisiku saat ini jujur lagi kurang fit pasca touring bersama teman-teman kemarin, tapi sebenarnya capek ini gak seberapa sih jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang didapat bersama mereka. Hmmmm..malam ini rasa-rasanya badanku sakit semua, menggigil disertai dengan keringat dingin. yah..wajar sih sebenarnya..tapi wait..kondisi ini gak asing, kondisi ini membuatku teringat akan kejadian 3 tahun silam saat masih duduk di bangku kelas X SMA. Kejadian
yang membuatku dihantui oleh rasa takut yang sulit buat diungkapkan.
Liburan sekolah adalah liburan yang paling diwanti-wanti oleh pelajar, termasuk aku, apalagi liburan dalam rangka puasa menjelang lebaran idul fitri. Kenapa? soalnya masa liburannya panjang, bisa mencapai 1 bulan, ditambah lagi dengan datangnya saudaraku yang dari Surabaya. Wah..tambah rame tu rumah nenekku. Sedikit cerita yaa..jadi aku ini adalah seorang anak yang tinggal bersama nenek dan kakekku di sebuah desa nun jauh di mato, sementara mama papa pergi keluar kota buat kerja menghidupi anak semata wayang mereka. Nenek dan kakekku punya 3 anak. Mamaku itu adalah anak pertama, kemudian disusul dengan om dan tante. Mama dan tenteku itu tinggal bersama di rumah nenek, sementara om punya rumah sendiri yang cukup jauh dari rumah nenek kakekku, ya sekitar 5 km lah (5 langKah dari ruMah maksudnya haha). Nah berhubung tante ini ikut sama suaminya yang bertugas di Surabaya jadi sepupu-sepuku juga ikutan, dan penghuni terakhir termuda di rumah kakek dan nenek ya cuman aku. Ada sih sebenarnya anak dari omku yang rumahnya ada di sebelah rumah nenek itu. Tapi biasanya kalau gak pas liburan ya ketemunya gak intensif gitu. Pokoknya ketemu secara intensif cuma bisa pas liburan.Nah cukup bahas soal keluarga dan saudara. Sekarang aku mau bahas soal struktur rumah nenek ini.
Rumah nenekku itu 1 lantai, dibagi jadi beberapa bagian yaitu zona timur, barat dan belakang. Di sebelah timur itu ada ruang tamu, ruang keluarga, kamar keluargaku dan kamar keluarga tante. Setelah itu di bagian tengah ada ruang makan, kamar nenek yang lama dan kamar mandi. Nah di bagian barat ada ruang tamu lagi yang sering digunakan untuk tempat sembahyang gitu sama tempat tasyakuran bareng warga desa biasanya, ada kamar nenek dan kakek terus...ada kamar almarhum kakek buyutku yang sudah meninggal. Tradisi di desa nenek ini memang masih kental. jadi kamar itu dialih fungsikan sebagai tempat menjalankan tradisi itu. Terus di bagian belakang rumah ada dapur, jemuran dan gudang kelapa tempat nenek bekerja. Aku sebenere betah banget tinggal di rumah nenek soalnya memang sejak kecil sudah di sana terus. Tapi..ada spot di rumah nenek yang paling kutakuti, yaitu area barat. Gak tau kenapa tempat itu berhasil membuatku begitu takut. Tapi ya sudahlah..mungkin ini akan aku bahas di cerita-cerita selanjutnya. Sekarang yang mau dibahas adalah soal kejadian yang selalu terjadi pada pukul 00.00 am beberapa tahun silam.
Seperti yang sudah aku ceritakan di awal tadi. Ini terjadi pas aku masih kelas X SMA. jadi pas SMA sudah ngekost dan hal itu membuatku jarang pulang ke rumah. Jadi kamar keluarga itu yang ada di bagian timur rumah nenek jarang ditempati, posisi tempat tidur, almari dan barang-barang lainnya pun sedikit dirubah. Kenapa kamar itu kosong, ya karena biasanya aku tidur bareng sama nenekku di kamar tante yang letaknya gak jauh dari kamarku tadi. Nah saat itu kan keluarga tante yang dari Surabaya kan pulang kampung tuh. Ada tante, om dan 2 sepupuku laki-laki. Biasanya kalau udah gitu kami sekeluarga itu tidurnya bareng semua di ruang keluarga sama menggelar kasur di lantai gitu, ngumpul jadi satu. Bahkan 2 sepupuku yang tinggal di deket rumah nenekku itu terkadang juga tidur di rumah nenekku. Gimana?? kami so sweet kan ya?? (salah fokus, abaikan). Well balik ke cerita utama. Kejadian itu berlangsung selama 3 hari berturut-turut, seperti teror, seperti di film horror. Tapi ini bukan film horror.
Malam 1
Hari 1 saudaraku yang dari Surabaya itu datang, wah seneng banget rasanya, pasti ini rumah bakal hancur deh, dihancurin sama aku dan keempat sepupuku itu. Sepanjang hari gak pandang siang atau malam pasti bakalan gak ada sepinya, soalnya bakalan penuh bercandaan. Semua pada hari itu berjalan normal-normal aja sih. Hingga ketika malam tiba. Sial banget deh malam itu, aku gak kebagian tempat tidur di ruang keluarga, soalnya jumlah massa overload sementara jumlah kasur yang di gelar tidak memadai. Akhirnya mau gak mau aku ngungsi dong. Dari situ timbullah keputusan untuk tidur di kamarku sekalian mengobati rasa kangen setelah sekian lama nggak nempatin kamar itu. Kira-kira pukul 22.00 pm suasana menjadi sepi, sudah bisa dipastikan kalau semua udah pada terkapar. Aku pun berbaring di tempat tidur dengan menatap langit-langit dan memandang sekeliling kamar. Tiba-tiba aku jadi kangen mama papa, kangen masa kecil. hmmmm sok dramatis ya kesannya. Tapi ya kenyataannya emang gitu. Kemudian aku liat hp, sekedar ingin melihat jam. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas lebih sekian (aku lupa). Oh ya aku seneng saat itu, ada 1 message, artinya bakal ada yang nemenin meski gak secara langsung. Aku buka aplikasi sms di hp ku dan ternyata dari....my sweetheart (*ecciiiyeee pernah punya sweetheart juga ya ternyata XD). Isi smsnya pas itu dia nanya aku udah tidur apa belum terus ya aku jawab belum, emang dasarnya kelelawar yang kalo malem bukannya tidur tapi malah bangun. Gak lama setelah smsan dia telpon tuh. Aku sama dia ngomongin banyak hal dan sedikit lupa pas itu ngomongin apa hingga akhirnya dia menutup telpon dan akupun ketiduran. Beberapa menit setelah mataku terpejam tiba-tiba aku merasa pindah tempat. Saat itu aku merasa berdiri di sebuah tempat kayak padang pasir gitu tapi gelap. Gelap banget tapi mataku rasanya transparan, masih bisa melihat dalam kegelapan. Dari jauh terlihat sosok makhluk hitam besar dengan matanya yang merah menyala mulai mendekat ke arahku, dan akupun mencoba mundur dari tempat itu. makhluk itu terus mendekat dan karena ketakutan memejamkan mata adalah jalan yang terbaik, tubuhku bergetar ketakutan, aku berusaha untuk berdoa, meminta pertolongan dari Tuhan. Gak beberapa lama aku pun membuka mata dan masih tetap sama, tak terjadi perpindahan tempat. Teng Teng Teng (bunyi jam gede yang ada di ruang keluarga sebanyak 12x). Waktu menunjukkan pukul 00.00 am. Beruntung cuma mimpi, tapi sungguh nyata. Aku bangun dengan keringat dingin, gak habis pikir kenapa bisa seperti itu. Mungkin efek kecapekan karena seharian becanda sama sepupu-sepupu kalik ya. Bisa jadi sih. Akupun memejamkan mataku lagi dan terbangun ketika pagi tiba.
Malam 2
Masih dipenuhi kebahagiaan bersama saudara-saudaraku, aku pun sudah lupa sama mimpi aneh semalam. Hari ke 2 berjalan normal-normal saja. Malam ini pokoknya aku harus bisa tidur bareng di luar bareng sama saudaraku. Tapi apa yang terjadi, harapan tinggal harapan aku harus ngungsi lagi. Yaelah sial banget deh pokoknya. Tapi yasudahlah..emang dasarnya aku ini orang yang sabar jadi ya it's okay, i'm fine (AKU RAPOPO). Malem itu gak jauh beda sama malem kemaren, masih sore tapi udah sepi aja, semuanya terkapar dan tinggal aku yang tersisa. Satu-satunya spesies nocturnal. Tapi malam itu aku lebih cepat tertidur, soalnya udah capek dan gak ada temen juga. Kupejamkan mataku dan mulai gak sadar hingga tiba-tiba aku merasa ada di tempat kemaren lagi. Kali ini aku gak melihat makhluk itu, bersyukur banget. But...tunggu dulu ketika aku mencoba menoleh ke sekeliling, aku melihat makhluk itu lagi dan parahnya dia sekarang semakin berani, dia mendekat, bahkan lebih dekat dari yang kemarin. Aku mulai bisa melihat dengan jelas sosoknya. Bener, sungguh gak ada bagus-bagusnya.. serem banget. Bayangin dia itu gede banget, tinggi, item di sekujur tubuh dan matanya merah menyala. Dia menatapku dengan tatapan yang sama sekali gak ada ramahnya. Aku gak tau apa yang dia mau dariku, dia terus mendekat sambil melambaikan tangan ke arahku seperti mau mencengkeram tubuhku. Aku mencoba berlari sekuat tenaga tapi tetap saja tidak bisa menemukan akhir dari padang yang gelap itu. Aku gak tau harus kemana. Dia terus mengikutiku, tangannya pun semakin dekat denganku.. aku lari sambil memejamkan mata, pasrah akan semua yang akan terjadi.. Aku lari terus lari hingga akhirnya aku terjatuh dan segera membuka mataku. Sama..aku masih ada di kamarku. Malam itu lebih parah dari yang kemaren, napasku terengah-engah dengan keringat membasahi tubuhku. Kenapa bisa seperti ini, itu tadi mimpi kan? kenapa aku bisa merasakan capek yang aku rasakan di mimpi itu. Akupun mencoba menggerakkan kaki kananku dan sungguh di luar dugaan kakiku kram. Sakit sekali..akupun meringis-meringis kesakitan. But who's care? semua masih berlayar di pulau kapuk. Aku memutuskan untuk menikmati rasa sakit itu sendirian. Mungkin aku kebanyakan dosa, sebelum tidur gak berdoa. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berdoa dan tidur lagi karena ketika aku terbangun, jam yang ada di ruang keluarga berdentang menunjukkan pukul 00.00 am. Aku tidur dengan kaki yang masih terasa sakit karena kram.
Malam 3
Paginya setelah kejadian di malam kedua aku mulai dihantui kekepoan, kenapa kok bisa seperti itu, what's wrong with me? tapi masih kusimpan rasa penasaran itu sendiri tanpa cerita ke saudaraku lainnya. Aku juga berpikir kalaupun cerita pasti juga mereka anggap akal-akalanku aja yang coba mencari sensasi dengan bikin cerita boongan. Toh ini juga masih 2x aja. Mungkin bisa jadi cuma kebetulan saja. Positive thinking dulu. Pagi-Sore aktivitas tetap lancar, meski rasa nyeri akibat kram semalem masih terasa. Tapi ya tetep lah happy happy aja main bareng saudara-saudaraku. Malamnya..nah bagus banget gak dapet tempat lagi nih -_-. Pikirku..gila bener, kenapa selalu menjadi kambing hitam. Selalu gak dapet tempat, kasian kasian kasian sekali. Akhirnya mau gak mau aku kembali tidur di kamar itu. harapku malam ini bisa tidur nyenyak. Berdoa dulu sebelum tidur, kemudian berbaring dan ketika aku mulai memejamkan mata hp ku bergetar, yak ada telepon..ternyata telpon dari orang yang sama di malam 1. Aku dan dia cerita banyak hal, aku mencoba cerita ke dia soal kejadian yang kualami 2 malam berturut-turut. Dia percaya sama ceritaku, tapi dia gak banyak komentar dan menyuruh lebih banyak berdoa. Okay..seenggaknya ada orang yang percaya sama ceritaku dan membantu menyumbangkan doa untukku malam ini. Pasti gak bakal mimpi buruk lagi malam ini. Akupun memejamkan mata setelah dia menutup telepon. Sempat aku melihat jam di layar hp dan waktu menunjukkan pukul sebelasan. Harus buru-buru menutup mata karena ya memang sudah ngantuk berat. Tapi apa yang terjadi, dugaanku di awal tadi salah besar. Aku berharap malam ini bisa tidur dengan tenang tapi semuanya hoax saja. Aku kembali ke tempat yang sama seperti kemaren. Kenapa bisa ada di sini lagi? aku pun hanya diam di tempat itu dengan mata tetap tertutup dan kepala menunduk. Aku sama sekali gak berani mendongak ke atas, gak mau melihat "dia" lagi. Tiba-tiba tanpa disangka, ada suara langkah kaki yang berat, perlahan tapi pasti mendekat, aku mencoba membuka sedikit mataku dan apa yang terjadi makluk itu sudah ada di depanku kira-kira jaraknya 4 jengkal. Jalan terbaik adalah lari. Akupun lari meninggalkan makhluk itu, tapi yang terjadi bukannya malah jauh dari makhluk itu tapi malah semakin dekat. Usahaku untuk berlari tampaknya sia-sia karena dia semakin mendekat mendekat dan mendekat hingga ketika aku menoleh ke belakang.... wajahnya tepat ada di depanku dengan mata melotot berwarna merah menyala, dan ternyata dia memiliki taring. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa akupun berteriak langsung terbangun. Masih sama, masih di kamarku. Malam itu aku benar-benar ketakutan. Akupun pindah tempat, memilih tidur di kursi ruang keluarga. Paginya aku mencoba cerita ke saudaraku dan benar mereka tidak percaya ceritaku, mereka menganggap aku hanya mengarang cerita.
Akhirnya setelah 3 malam tidak berhasil mendapatkan tempat di ruang keluarga, pada malam ke 4 aku berhasil tidur di sana bersama mereka dan dapat posisi di tengah. Aku mulai tenang, akupun mencegah untuk jadi orang yang tidur paling akhir. Aman..akhirnya teror mimpi itu berhenti juga. Aku bisa tidur nyenyak. Hari-hari terus berjalan hingga masa liburan berakhir dan saudaraku kembali lagi ke Surabaya. Hari-hari efektif dimulai dan suasana di rumah nenek kakek kembali sepi. Akupun jadi jarang pulang. Namun ketika akhir pekan, sepulangnya dari kost, aku mencoba mengecheck kondisi kamarku itu. Gak ada yang janggal sih, cuman aku merasakan hawanya memang gak enak. Sedikit pengap, lembap dan dingin. Ya mungkin karena efek jarang ditempati. Pokoknya aku cuma berani ke situ pas siang hari kalau malam pikir 2x deh. Oh ya aku lupa bilang, kamar itu dulu waktu kejadian teror 3 hari lampunya pake lampu yang gak begitu terang (kira-kira lampu putih yang 5 watt itu), hhmmmm itu mungkin faktor risiko juga kali ya, udah jarang ditempati, lampunya remang-remang lagi. Lampu remang-remang memang tempat kesukaannya "dia" (katanya)...I don't know deh. Yup udah cukup ceritanya. Untuk sekarang sih udah beda ceritanya, jadi mamaku udah kembali ke rumah nenekku, akibatnya kamarku sudah difungsikan lagi, jadi lebih bersih dan lebih terawat. Lampunya pun sekarang pake lampu yang terang. Ya kadang aku masih rada takut juga sih kalau inget sama kejadian itu tapi kalau sekarang sih kamar itu jadi tempat favoritku di rumah soalnya nyaman bangeeet dan puji Tuhan sekarang aku gak pernah mengalami kejadian buruk lagi di kamar itu, kalau bisa yaudah jangan lagi deh, cukup 1x itu aja.. X_X
Malam ini sama sih kayak malam-malam sebelumnya, nothing special. Aku sendirian di dalam kamarku sambil mengutak atik laptop. Kondisiku saat ini jujur lagi kurang fit pasca touring bersama teman-teman kemarin, tapi sebenarnya capek ini gak seberapa sih jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang didapat bersama mereka. Hmmmm..malam ini rasa-rasanya badanku sakit semua, menggigil disertai dengan keringat dingin. yah..wajar sih sebenarnya..tapi wait..kondisi ini gak asing, kondisi ini membuatku teringat akan kejadian 3 tahun silam saat masih duduk di bangku kelas X SMA. Kejadian
yang membuatku dihantui oleh rasa takut yang sulit buat diungkapkan.
Liburan sekolah adalah liburan yang paling diwanti-wanti oleh pelajar, termasuk aku, apalagi liburan dalam rangka puasa menjelang lebaran idul fitri. Kenapa? soalnya masa liburannya panjang, bisa mencapai 1 bulan, ditambah lagi dengan datangnya saudaraku yang dari Surabaya. Wah..tambah rame tu rumah nenekku. Sedikit cerita yaa..jadi aku ini adalah seorang anak yang tinggal bersama nenek dan kakekku di sebuah desa nun jauh di mato, sementara mama papa pergi keluar kota buat kerja menghidupi anak semata wayang mereka. Nenek dan kakekku punya 3 anak. Mamaku itu adalah anak pertama, kemudian disusul dengan om dan tante. Mama dan tenteku itu tinggal bersama di rumah nenek, sementara om punya rumah sendiri yang cukup jauh dari rumah nenek kakekku, ya sekitar 5 km lah (5 langKah dari ruMah maksudnya haha). Nah berhubung tante ini ikut sama suaminya yang bertugas di Surabaya jadi sepupu-sepuku juga ikutan, dan penghuni terakhir termuda di rumah kakek dan nenek ya cuman aku. Ada sih sebenarnya anak dari omku yang rumahnya ada di sebelah rumah nenek itu. Tapi biasanya kalau gak pas liburan ya ketemunya gak intensif gitu. Pokoknya ketemu secara intensif cuma bisa pas liburan.Nah cukup bahas soal keluarga dan saudara. Sekarang aku mau bahas soal struktur rumah nenek ini.
Rumah nenekku itu 1 lantai, dibagi jadi beberapa bagian yaitu zona timur, barat dan belakang. Di sebelah timur itu ada ruang tamu, ruang keluarga, kamar keluargaku dan kamar keluarga tante. Setelah itu di bagian tengah ada ruang makan, kamar nenek yang lama dan kamar mandi. Nah di bagian barat ada ruang tamu lagi yang sering digunakan untuk tempat sembahyang gitu sama tempat tasyakuran bareng warga desa biasanya, ada kamar nenek dan kakek terus...ada kamar almarhum kakek buyutku yang sudah meninggal. Tradisi di desa nenek ini memang masih kental. jadi kamar itu dialih fungsikan sebagai tempat menjalankan tradisi itu. Terus di bagian belakang rumah ada dapur, jemuran dan gudang kelapa tempat nenek bekerja. Aku sebenere betah banget tinggal di rumah nenek soalnya memang sejak kecil sudah di sana terus. Tapi..ada spot di rumah nenek yang paling kutakuti, yaitu area barat. Gak tau kenapa tempat itu berhasil membuatku begitu takut. Tapi ya sudahlah..mungkin ini akan aku bahas di cerita-cerita selanjutnya. Sekarang yang mau dibahas adalah soal kejadian yang selalu terjadi pada pukul 00.00 am beberapa tahun silam.
Seperti yang sudah aku ceritakan di awal tadi. Ini terjadi pas aku masih kelas X SMA. jadi pas SMA sudah ngekost dan hal itu membuatku jarang pulang ke rumah. Jadi kamar keluarga itu yang ada di bagian timur rumah nenek jarang ditempati, posisi tempat tidur, almari dan barang-barang lainnya pun sedikit dirubah. Kenapa kamar itu kosong, ya karena biasanya aku tidur bareng sama nenekku di kamar tante yang letaknya gak jauh dari kamarku tadi. Nah saat itu kan keluarga tante yang dari Surabaya kan pulang kampung tuh. Ada tante, om dan 2 sepupuku laki-laki. Biasanya kalau udah gitu kami sekeluarga itu tidurnya bareng semua di ruang keluarga sama menggelar kasur di lantai gitu, ngumpul jadi satu. Bahkan 2 sepupuku yang tinggal di deket rumah nenekku itu terkadang juga tidur di rumah nenekku. Gimana?? kami so sweet kan ya?? (salah fokus, abaikan). Well balik ke cerita utama. Kejadian itu berlangsung selama 3 hari berturut-turut, seperti teror, seperti di film horror. Tapi ini bukan film horror.
Malam 1
Hari 1 saudaraku yang dari Surabaya itu datang, wah seneng banget rasanya, pasti ini rumah bakal hancur deh, dihancurin sama aku dan keempat sepupuku itu. Sepanjang hari gak pandang siang atau malam pasti bakalan gak ada sepinya, soalnya bakalan penuh bercandaan. Semua pada hari itu berjalan normal-normal aja sih. Hingga ketika malam tiba. Sial banget deh malam itu, aku gak kebagian tempat tidur di ruang keluarga, soalnya jumlah massa overload sementara jumlah kasur yang di gelar tidak memadai. Akhirnya mau gak mau aku ngungsi dong. Dari situ timbullah keputusan untuk tidur di kamarku sekalian mengobati rasa kangen setelah sekian lama nggak nempatin kamar itu. Kira-kira pukul 22.00 pm suasana menjadi sepi, sudah bisa dipastikan kalau semua udah pada terkapar. Aku pun berbaring di tempat tidur dengan menatap langit-langit dan memandang sekeliling kamar. Tiba-tiba aku jadi kangen mama papa, kangen masa kecil. hmmmm sok dramatis ya kesannya. Tapi ya kenyataannya emang gitu. Kemudian aku liat hp, sekedar ingin melihat jam. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas lebih sekian (aku lupa). Oh ya aku seneng saat itu, ada 1 message, artinya bakal ada yang nemenin meski gak secara langsung. Aku buka aplikasi sms di hp ku dan ternyata dari....my sweetheart (*ecciiiyeee pernah punya sweetheart juga ya ternyata XD). Isi smsnya pas itu dia nanya aku udah tidur apa belum terus ya aku jawab belum, emang dasarnya kelelawar yang kalo malem bukannya tidur tapi malah bangun. Gak lama setelah smsan dia telpon tuh. Aku sama dia ngomongin banyak hal dan sedikit lupa pas itu ngomongin apa hingga akhirnya dia menutup telpon dan akupun ketiduran. Beberapa menit setelah mataku terpejam tiba-tiba aku merasa pindah tempat. Saat itu aku merasa berdiri di sebuah tempat kayak padang pasir gitu tapi gelap. Gelap banget tapi mataku rasanya transparan, masih bisa melihat dalam kegelapan. Dari jauh terlihat sosok makhluk hitam besar dengan matanya yang merah menyala mulai mendekat ke arahku, dan akupun mencoba mundur dari tempat itu. makhluk itu terus mendekat dan karena ketakutan memejamkan mata adalah jalan yang terbaik, tubuhku bergetar ketakutan, aku berusaha untuk berdoa, meminta pertolongan dari Tuhan. Gak beberapa lama aku pun membuka mata dan masih tetap sama, tak terjadi perpindahan tempat. Teng Teng Teng (bunyi jam gede yang ada di ruang keluarga sebanyak 12x). Waktu menunjukkan pukul 00.00 am. Beruntung cuma mimpi, tapi sungguh nyata. Aku bangun dengan keringat dingin, gak habis pikir kenapa bisa seperti itu. Mungkin efek kecapekan karena seharian becanda sama sepupu-sepupu kalik ya. Bisa jadi sih. Akupun memejamkan mataku lagi dan terbangun ketika pagi tiba.
Malam 2
Masih dipenuhi kebahagiaan bersama saudara-saudaraku, aku pun sudah lupa sama mimpi aneh semalam. Hari ke 2 berjalan normal-normal saja. Malam ini pokoknya aku harus bisa tidur bareng di luar bareng sama saudaraku. Tapi apa yang terjadi, harapan tinggal harapan aku harus ngungsi lagi. Yaelah sial banget deh pokoknya. Tapi yasudahlah..emang dasarnya aku ini orang yang sabar jadi ya it's okay, i'm fine (AKU RAPOPO). Malem itu gak jauh beda sama malem kemaren, masih sore tapi udah sepi aja, semuanya terkapar dan tinggal aku yang tersisa. Satu-satunya spesies nocturnal. Tapi malam itu aku lebih cepat tertidur, soalnya udah capek dan gak ada temen juga. Kupejamkan mataku dan mulai gak sadar hingga tiba-tiba aku merasa ada di tempat kemaren lagi. Kali ini aku gak melihat makhluk itu, bersyukur banget. But...tunggu dulu ketika aku mencoba menoleh ke sekeliling, aku melihat makhluk itu lagi dan parahnya dia sekarang semakin berani, dia mendekat, bahkan lebih dekat dari yang kemarin. Aku mulai bisa melihat dengan jelas sosoknya. Bener, sungguh gak ada bagus-bagusnya.. serem banget. Bayangin dia itu gede banget, tinggi, item di sekujur tubuh dan matanya merah menyala. Dia menatapku dengan tatapan yang sama sekali gak ada ramahnya. Aku gak tau apa yang dia mau dariku, dia terus mendekat sambil melambaikan tangan ke arahku seperti mau mencengkeram tubuhku. Aku mencoba berlari sekuat tenaga tapi tetap saja tidak bisa menemukan akhir dari padang yang gelap itu. Aku gak tau harus kemana. Dia terus mengikutiku, tangannya pun semakin dekat denganku.. aku lari sambil memejamkan mata, pasrah akan semua yang akan terjadi.. Aku lari terus lari hingga akhirnya aku terjatuh dan segera membuka mataku. Sama..aku masih ada di kamarku. Malam itu lebih parah dari yang kemaren, napasku terengah-engah dengan keringat membasahi tubuhku. Kenapa bisa seperti ini, itu tadi mimpi kan? kenapa aku bisa merasakan capek yang aku rasakan di mimpi itu. Akupun mencoba menggerakkan kaki kananku dan sungguh di luar dugaan kakiku kram. Sakit sekali..akupun meringis-meringis kesakitan. But who's care? semua masih berlayar di pulau kapuk. Aku memutuskan untuk menikmati rasa sakit itu sendirian. Mungkin aku kebanyakan dosa, sebelum tidur gak berdoa. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berdoa dan tidur lagi karena ketika aku terbangun, jam yang ada di ruang keluarga berdentang menunjukkan pukul 00.00 am. Aku tidur dengan kaki yang masih terasa sakit karena kram.
Malam 3
Paginya setelah kejadian di malam kedua aku mulai dihantui kekepoan, kenapa kok bisa seperti itu, what's wrong with me? tapi masih kusimpan rasa penasaran itu sendiri tanpa cerita ke saudaraku lainnya. Aku juga berpikir kalaupun cerita pasti juga mereka anggap akal-akalanku aja yang coba mencari sensasi dengan bikin cerita boongan. Toh ini juga masih 2x aja. Mungkin bisa jadi cuma kebetulan saja. Positive thinking dulu. Pagi-Sore aktivitas tetap lancar, meski rasa nyeri akibat kram semalem masih terasa. Tapi ya tetep lah happy happy aja main bareng saudara-saudaraku. Malamnya..nah bagus banget gak dapet tempat lagi nih -_-. Pikirku..gila bener, kenapa selalu menjadi kambing hitam. Selalu gak dapet tempat, kasian kasian kasian sekali. Akhirnya mau gak mau aku kembali tidur di kamar itu. harapku malam ini bisa tidur nyenyak. Berdoa dulu sebelum tidur, kemudian berbaring dan ketika aku mulai memejamkan mata hp ku bergetar, yak ada telepon..ternyata telpon dari orang yang sama di malam 1. Aku dan dia cerita banyak hal, aku mencoba cerita ke dia soal kejadian yang kualami 2 malam berturut-turut. Dia percaya sama ceritaku, tapi dia gak banyak komentar dan menyuruh lebih banyak berdoa. Okay..seenggaknya ada orang yang percaya sama ceritaku dan membantu menyumbangkan doa untukku malam ini. Pasti gak bakal mimpi buruk lagi malam ini. Akupun memejamkan mata setelah dia menutup telepon. Sempat aku melihat jam di layar hp dan waktu menunjukkan pukul sebelasan. Harus buru-buru menutup mata karena ya memang sudah ngantuk berat. Tapi apa yang terjadi, dugaanku di awal tadi salah besar. Aku berharap malam ini bisa tidur dengan tenang tapi semuanya hoax saja. Aku kembali ke tempat yang sama seperti kemaren. Kenapa bisa ada di sini lagi? aku pun hanya diam di tempat itu dengan mata tetap tertutup dan kepala menunduk. Aku sama sekali gak berani mendongak ke atas, gak mau melihat "dia" lagi. Tiba-tiba tanpa disangka, ada suara langkah kaki yang berat, perlahan tapi pasti mendekat, aku mencoba membuka sedikit mataku dan apa yang terjadi makluk itu sudah ada di depanku kira-kira jaraknya 4 jengkal. Jalan terbaik adalah lari. Akupun lari meninggalkan makhluk itu, tapi yang terjadi bukannya malah jauh dari makhluk itu tapi malah semakin dekat. Usahaku untuk berlari tampaknya sia-sia karena dia semakin mendekat mendekat dan mendekat hingga ketika aku menoleh ke belakang.... wajahnya tepat ada di depanku dengan mata melotot berwarna merah menyala, dan ternyata dia memiliki taring. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa akupun berteriak langsung terbangun. Masih sama, masih di kamarku. Malam itu aku benar-benar ketakutan. Akupun pindah tempat, memilih tidur di kursi ruang keluarga. Paginya aku mencoba cerita ke saudaraku dan benar mereka tidak percaya ceritaku, mereka menganggap aku hanya mengarang cerita.
Akhirnya setelah 3 malam tidak berhasil mendapatkan tempat di ruang keluarga, pada malam ke 4 aku berhasil tidur di sana bersama mereka dan dapat posisi di tengah. Aku mulai tenang, akupun mencegah untuk jadi orang yang tidur paling akhir. Aman..akhirnya teror mimpi itu berhenti juga. Aku bisa tidur nyenyak. Hari-hari terus berjalan hingga masa liburan berakhir dan saudaraku kembali lagi ke Surabaya. Hari-hari efektif dimulai dan suasana di rumah nenek kakek kembali sepi. Akupun jadi jarang pulang. Namun ketika akhir pekan, sepulangnya dari kost, aku mencoba mengecheck kondisi kamarku itu. Gak ada yang janggal sih, cuman aku merasakan hawanya memang gak enak. Sedikit pengap, lembap dan dingin. Ya mungkin karena efek jarang ditempati. Pokoknya aku cuma berani ke situ pas siang hari kalau malam pikir 2x deh. Oh ya aku lupa bilang, kamar itu dulu waktu kejadian teror 3 hari lampunya pake lampu yang gak begitu terang (kira-kira lampu putih yang 5 watt itu), hhmmmm itu mungkin faktor risiko juga kali ya, udah jarang ditempati, lampunya remang-remang lagi. Lampu remang-remang memang tempat kesukaannya "dia" (katanya)...I don't know deh. Yup udah cukup ceritanya. Untuk sekarang sih udah beda ceritanya, jadi mamaku udah kembali ke rumah nenekku, akibatnya kamarku sudah difungsikan lagi, jadi lebih bersih dan lebih terawat. Lampunya pun sekarang pake lampu yang terang. Ya kadang aku masih rada takut juga sih kalau inget sama kejadian itu tapi kalau sekarang sih kamar itu jadi tempat favoritku di rumah soalnya nyaman bangeeet dan puji Tuhan sekarang aku gak pernah mengalami kejadian buruk lagi di kamar itu, kalau bisa yaudah jangan lagi deh, cukup 1x itu aja.. X_X
22 comments:
mau dong ikut gabung keluarga yg so sweet :D (salah fokus, abaikan) hahaha
sharing pengalaman horor lagi dong shel hehe
oi oi oi fokus fokus fokus !
hahaha
iya ntr..pantengin terus aja niichan follow kalau perlu :P :D
wes buyar iki fokus ne shelly chan haha :P
tanpa disarankan, sdh aku follow dgn senang hati biar ndak ketinggalan update cerita2 dari shelly chan :D
ciyeee niichan..
keliatan keponya. hahaha :p
sini blognya niichan apa biar aku folback. kasi link nya
keliatan perhatiannya :D hahaha
siapa tau kan pembaca setia plus aktif berkomentar bisa jumpa langsung dengan penulis blog ini u,u
blog aku albertgnr.blogspot.com.. suwun lo follback nya hehehe
wew..saya punya penggemar sepertinya. Penggemar yang terang"an :P
wakakakakak
makasih makasih, tanda tangannya besok menyusul ya.. wkwkwkwkk
pedih kalo sembunyi2 :P ntar kyk di film2 hahaha
yeay, :D photo + tanda tangan nya ditunggu yoo n,n wkwkwk
aaaa TIDAKKK
woo..sembunyi ajalah
#sombong :D
aaaa iyaaaa haha
kalo kamu yg sembunyi aku yg jaga dong? (re: petak umpet)
sombong ndak baik loh, tetep jadi shelly yg humble and low profile atuh :D
wkwkwkwk permainan masa kecil itu kk
permainan favorit
hehehe ya ya..yang namanya sanguin ya gini" aja kak.. :D
iya, masa dimana kita hanya memikirkan bermain tanpa khawatir kerasnya hidup di masa mendatang n,n
permainan favorit memang bersama petak jongkok, petak benteng, galaksin hoho
sanguin sanguin :p . aku jg melankolis gini2 aja shell -,-
waaahhh bahasanyaa O,O
melankolis biasanya suka nyimpen akar kepahitan. Dan itu gak boleh sama Tuhan kk --__--
bahasanya majemuk bertingkat lol
akar2 kepahitan yg paling pahit sih kehilangan org yg ku sayang pas kecil kedua cinta sebelah tangan -_-
makanya seneng deh kalo deket sama sanguinis yg slalu riang bikin lupa akar kepahitan :D
hahaha.. tapi sanguin gak selamanya riang.. dia juga manusia yang bisa sedih juga kak -_-
seperti hal nya sanguin yg tak selamanya riang, melankolis pun tak selamanya memendam akar kepahitan dan kesedihan :D
Hidup itu kan selalu memiliki dua sisi yang saling melengkapi yakni bahagia dan sedih.. bahagia ketika cinta hadir, sedih ketika cinta pergi, perjumpaan & perpisahan, mencintai dan dicintai
#nyamber kemana mana hahah
woooo...kok jadi meluas gitu..
bahasanya kk..mbikin aku tenggelam
terlalu tingkat tinggi. hahaha
ndak ngerti jg, sperti ada yg mengilhami shell hehe
pegang tanganku shell biar jangan tenggelam hohoho
ketinggian toh? kudu di-difrensial-kan nih :p
ya kalo tenggelam gak diselamatkan ntr bisa terhilang kak XD
dan jika aku hilang maka.............................................................
#isi titik" diatas dengan jawaban anda :p
kalo ketinggian dipendekin aja kk :D
dan karena itu aku tawarin pegangan shell hahaha XD
dan jika shelly chan hilang maka ada yg merasakan kehilangan tulang rusuknya u,u
#titik" di atas sdh diisi dgn jawaban sendiri tanpa mencontek teman sebelah :p
wes wes tak turunin pake difrensial haha
wew..
yang kehilangan tulang rusuknya siapa niichan?
aku aja gak tau -_-
wkwkwkwk bagus lek ndak nyontek
sek sek..diferensial itu artinya turunan ya kak ?
si mr.right shell chan... kasian dia kalo nanti kehilangan tulang rusuk nya hahaha
iya shell, soalnya nyontek itu berlaku di kelas aja XD
yup, tepat sekali.. tak pikir dah lupa matematika krn udh jadi mahasiswi keperawata hehehe
iya jangan sampe kehilangan lah.. kasian-kasian ntr..
puji Tuhan masih inget dikit-dikit. hehehe
Post a Comment